Friday 20 February 2009

Uji Saring Mikroalbuminuria

Untuk Penderita Diabetes dan Hipertensi



APAKAH Mikroalbuminuria itu?

Mikroalbuminuria adalah suatu keadaan dimana terdapat albumin di dalam urine sebesar 20 - 199 ug/menitapabila menggunakan sampel urine sewaktu atau 30 - 299 mg/24 jam apabila menggunakan sampel urine 24 jam.


Kapan sebaiknya Uji Saring Mikroalbuminuria dilakukan?

1. Pasien diabetes Tipe 1
Uji saring Mikroalbuminuria sebaiknya diperiksa pada masa pubertas atu setelah 5 tahun didiagnosa diabetes tipe 1

2. Pasien diabetes Tipe 2
Uji tersebut dilakukan pada saat didiagnosa diabetes tipe 2 dan setahun sekali sebagai bagian dari pengelolaan diabetes.

3. Penderita Hipertensi
Disarankan minimal 1-2 kali dalam setahun sebagaimana halnya pemantauan fungsi ginjal atau sesuai dengan anjuran dokter.


Bagaimana Mengetahui Terjadinya Mikroalbuminuria?

Untuk mengetahui keadaan mikroalbuminuria dilakukan dengan pemeriksaan mikroalbuminuria urine. Mikroalbuminuria dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan sampel urine.


Persiapan Pasien Untuk Pemeriksaan Mikroalbuminuria

Sampel yang digunakan adalah urine yang dikumpulkan selama 24 jam dan tidak boleh terbuang.Selain dengan urine 24 jam dapat digunakan urine sewaktu.Tetapi apabila menggunakan urine sewaktu harus diperiksa creatinin darahnya sebagai koreksi.

Mengapa Penderita DM perlu melakukan Uji saring MIkroalbuminuria

karena DM kalau dibiarkan akan menyebabkan komplikasi penyakit ginjal yang disebut nefroti diabetik. Tahap paling awal adanya nefroti diabetik adalah mikroelbuminuria.Diagnosis nefroti diabetik dapat ditegakkan jika pada 5 dari 3 pemeriksaan dalam 3-6 bulan ditemukan albumin dalm urine 24 jam >30 mg tanpa ada penyebab albuminuria yang lain.

Thursday 19 February 2009

OSTEOPOROSIS

PENDAHULUAN

Osteoporosis berdasarkan konsensus pada tahun 1993 didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan pada mikroarsitektur tulang, sehingga meningkatkan resiko fraktur atau patah tulang.
Kekuatan tulang ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu kepadatan dan kualitas tulang.

FAKTOR RESIKO OSTEOPOROSIS

Ada beberapa faktor risiko osteoporosis yang tidak dapat dikendalikan seperti :
# Jenis Kelamin
Wanita memiliki risiko osteoporosis lebih tinggi daripada pria
# Kurangnya olahraga
Olahraga yang cukup tetapi tidak berlebihan akan menjaga kualitas tulang.
# Sejarah keluarga
# Menopause dini
Kurangnya estrogen mempercepat proses hilangnya tulang
# Penggunaan pengobatan tertentu dalam jangka panjang
seperti penggunaan glukokortikoid yang banyak digunakan untuk asma dan inflamasi
# Kondisi hipertiroid
# Usia
Orang yang berusia lebih tua lebih berisiko daripada yang masih muda


GEJALA-GEJALA OSTROPOROSIS

Osteoporosis sering disebut sbg silent disease karena proses hilangnya tulang berlangsung secara progresif selama bertahun-tahun tanpa kita sadari dan tanpa disertai adanya gejala. Gejala-gejala yang timbul seperti patah tulang,punggung yang semakin membungkuk,hilangnya tinggi badan serta nyeri punggung sering kali timbul pada tahap osteoprosis lanjut,atau kondisi-kondisi tersebut lebih banyak diabaikan karena dianggap merupakan proses alami penuaan.

AKIBAT OSTEOPOROSIS

Patah tulang yang diakibatkan oleh osteoporosis dapat menimbulkan nyeri,ketidakmampuan, bahkan kematian serta membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi. Oleh karena itu,penting untuk mengetahui risiko terhadap osteoporoosis sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan yang tepat.

PEMERIKSAAN PENANDA-PENANDA BIOLIMIA TURNOVER TULANG

Tulang merupakan jaringan yang aktif dan dinamik yang mengalami remodelling secara konstan. Pada proses remodelling, tulang yang tua mengalami pengeroposan untuk diganti dengan jaringan tulang yang baru. dan apabila seseorang mengalami proses pengeroposan yang lebih tinggi daripada pembentukan,maka risiko untuk kehilangan tulang lebih besar.
Proses pengeroposan tulang dapat diketahui dengan pemeriksasan CTx ( C-Telopeptide). CTx merupakan hasil penguraian kolagen tulang yang dilepaskan ke dalam sirkulasi darah shg spesifik untuk menilai kecepatan proses pengeroposasn tulang.
Pemeriksaan CTx juga berguna dalam memantau pengobatan menggunakan antiresorbsi oral.

Proses Pembentukan tulang dapat diketahui dgn pemeriksaan N-MID Osteocalcin. Osteocalcin merupakan protein spesifik tulang shg pemerikssaan ini dapat digunakan sbg penanda biokiomia pembentukan tulang dan juga untuk menentukan kecepatan turnover tulang pada beberapa penyakit tulang lainnya. Selain itu pemerikssaan N-MID Ostecalcin dalam serum juga dapat digunakan sebagai penanda untuk memantau pengobatan padfa penderita osteoporosis.


PENUTUP

Osteoporosis merupakan keadaan yang dapat dicegah dengan mengetahui sedini mungkin risiko anda terhadap osteoporosis

Pemeriksaan penanda-penanda biokimia seperti CTx dan N-MID Osteocalcin dapat digunakan untuk melihat kecepatan turnover tulang.

Pemeriksaan penanda biokimia juga sangat membantu dalam pemantauan pengobatan dengan antiresorbsi.