Ingin sehat perkasa tanpa dopping? Tidak perlu repot-repot pergi ke apotik
untuk mencari obat-obatan yang tidak mengandung efek samping. Ahli
pengobatan tradisional menyarankan cari saja patil lele yang terkenal sangat
panas jika mengenai tubuh manusia itu. Konon, khasiat patil lele sangat
ampuh meningkatkan keperkasaan lelaki loyo dan kurang bersemangat. Benarkah?
Metodologi pengobatan tradional menyebutkan ikan lele ternyata tidak hanya
nikmat disantap sebagai lauk pauk. Lebih itu, jenis ikan berkepala keras ini
pada bagian organ tubuhnya memiliki khasiat tergolong ampuh. Patil (taji,
red) ikan lele ternyata dipercayai dapat meningkatkan kejantanan lelaki yang
kebanyakan membutuhkan tenaga ekstra ini.
Caranya dengan dibuat ramuan yang mirip dengan metode pembuatan jamu. Yakni,
tidak dengan dimakan sebagaimana ketika kita menyajikannya sebagai
lauk-pauk. Namun, melalui cara menjadikan patil lele sebagai bubuk yang pada
pemakainnya bisa diminum dengan cara diseduh menggunakan air hangat. Tentu
sangat praktis karena itu bubuk ini tidak beda jauh dengan bubuk jamu
tradisional.
Itu pun siapa saja dengan mudah bisa membuat ramuan patil lele ini. Untuk
mendapatkan khasiat terbaik, ramuan patil lele bisa ditambahkan kopi bubuk
yang diseduh hangat-hangat. Konon, bagi yang pernah merasakan khasiat serbuk
patil lele ini, orang akan merasakan kasiat melebihi keampuhan serbuk sirip
hiu. Selama ini tentang mitos serbuk sirip ikan hiu memang diakui
keampuhannya. Hanya saja karena harganya mahal tidak semua orang bisa
menikmati.
Awalnya, khasiat patil lele untuk mendongkrak kejantanan lelaki ini
ditemukan oleh Sabhu Suryoadmodjo, salah seorang ahli pengobatan tradisional
yang membuka praktik di Jakarta. Ketika itu ia tertarik mengamati khasiat
patil lele. Ia percaya kandungan yang terdapat dalam patil lele tak kalah
dengan sirip ikan hiu. Kemudian ramuan temuannnya ini dia sebut dengan nama
kopi patil lele.
Cara membuat ramuan patil lele sebagaimana tips Sabhu, pertama kali carilah
patil lele secukupnya. Sebisa mungkin cari ikan lele hitam (tanggapan alam,
red). Pasalnya, khasiat patil lele liar lebih manjur dibanding lele
ternakan. Setelah itu, patil tersebut digoreng sangan (digoreng dengan
menggunakan wajan yang terbuat dari tanah tanpa menggunakan minyak, red)
sampai kering. Lalu tumbuk sampai halus.
Ambil satu sendok teh bubuk tersebut, kemudian campur dengan kopi dan gula
sesuai selera. Setelah semua tersedia, tuangkan air panas sebanyak 250 cc ke
dalam gelas. Aduk hingga rata. Barulah dalam sekejab kopi serbuk patil lele
siap untuk diminum. Bila Anda kurang menyukai kopi atau tidak diperbolehkan
minum kopi karena alasan kesehatan, kopi bisa diganti dengan wedang jahe.
Setelah minum kopi patil lele, tunggu sesaat sampai ada reaksi. Bila reaksi
sudah terlihat segeralah menjalankan ‘tugas’ rutin yang menjadi kewajiban
suami istri. Niscaya, istri Anda yang semula meragukan tak lagi menyesalkan
kejantanan Anda. Malah, ia akan ketagihan pada keperkasaan Anda. Mungkin
ramuan tradisional itu bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi
problem seksual. Siapa tahu dengan biaya yang super murah ini, kejantanan
Anda kembali pulih. Selamat mencoba!
( agromania )
Sumber: Kiriman dari Monster Ent
Tuesday, 12 October 2010
Thursday, 7 October 2010
Angin Dingin dan Lumpuh Wajah
Cepetan lama sekali, nanti telat,'' ujar Agus (23 tahun) kepada teman kuliahnya Bambang. Sejak semester satu, Bambang dijuluki Mr telat oleh Agus. Karena, rutinitas Bambang menggunakan syal, sarung tangan, dan helm tertutup saat akan menggunakan motor membuat Agus selalu menunggu Bambang.
Tindakan Mr telat itu ternyata sangat penting. Karena, rupanya terpaan angin yang terus menerus menampar bagian wajahnya ketika mengendarai motor berpotensi mengakibatkan kelumpuhan wajah atau bell's palsy. Hal itu pula yang dialami Agus. Keengganannya menggunakan helm tertutup karena gerah membuat dia harus melewati perawatan psioterapi.
Bell's palsy memang sangat erat kaitannya dengan cuaca dingin. Untuk itu, sebaiknya menghindari terpaan angin secara langsung pada bagian tubuh. ''Orang yang duduk dekat jendela kendaraan, kereta api, tiduran di atas lantai dengan menempelkan sebelah pipi di lantai berpotensi mengalami bell's palsy,'' ujar dokter ahli syaraf RS Gatot Subroto, Dr Hardhi Pranata SpS MARS, kepada Republika, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, orang yang berada di dalam ruangan pun belum tentu terhindar dari potensi penyakit ini. Bell's palsy juga bisa menyerang orang yang bekerja di ruangan ber AC secara langsung. Maksudnya, jika AC tersebut memberikan hawa dingin secara merata tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika angin yang ditimbulkan AC hanya terpusat pada satu tempat, itu bisa menimbulkan penyakit tersebut.
Penyebab bell's palsy, kata Hardhi, yakni angin yang masuk ke dalam tengkorak atau foramen stilo mastoideum. Angin dingin ini membuat syaraf di sekitar wajah sembab lalu membesar. Pembengkakan syaraf nomor tujuh atau nervous fascialis ini mengakibatkan pasokan darah ke syaraf tersebut terhenti. Hal itu menyebabkan kematian sel sehingga fungsi menghantar impuls atau rangsangnya terganggu. Akibatnya, perintah otak untuk menggerakkan otot-otot wajah tidak dapat diteruskan. ''Syaraf nomor tujuh ini terjepit hingga akhirnya kelumpuhan terjadi.''
Bell's palsy diambil dari nama Sir Charles Bell, dokter dari abad 19 yang pertama menggambarkan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada syaraf wajah. Meski namanya unik, penyakit ini akan mengganggu secara estetika ataupun fungsi pada wajah. Artinya muka yang terlihat cantik dan bagus di depan kaca itu tidak terjadi dengan sendirinya. Karena, bila salah satu saja syarafnya minta istirahat, maka proporsi wajah menjadi tidak seimbang. Jika tidak ditangani maka akan terjadi kecacatan dengan muka mupeng atau penyok.
Pasien bell's palsy yang sudah parah akan mengalami perubahan bentuk wajah menjadi penyok, bicara tidak jelas, fungsi lidah terganggu terutama saat mengucapkan huruf konsonan, dan lain-lain. Kondisi seperti ini tentunya tidak diinginkan oleh pasien.
Tanda-tanda bell's palsy adalah terjadi asimetri pada wajah , rasa baal/kebas di wajah, air mata tidak dapat dikontrol dan sudut mata turun. Selain itu, tanda lainnya adalah kehilangan refleks konjungtiva sehingga tidak dapat menutup mata, rasa sakit pada telinga terutama di bawah telinga, tidak tahan suara keras pada sisi yang terkena, sudut mulut turun, sulit untuk berbicara, air menetes saat minum atau setelah membersihkan gigi, dan kehilangan rasa di bagian depan lidah.
Kasus ini, kata Hardhi, banyak terjadi pada musim dingin. Biasanya yang mengalami adalah lelaki dan tergolong usia dewasa. ''Mungkin lelaki banyak beraktivitas di luar seperti bekerja,'' cetus dia.
Hardhi menjelaskan, orang yang terkena penyakit ini harus segera dibawa ke dokter. Biasanya pasien akan mengikuti program fisioterapi selama satu bulan ditambah pemberian sejumlah obat dan vitamin. Jika penyakit ini dibiarkan, maka akan semakin parah terutama pada bagian mata karena akan terjadi iritasi pada mata dan otomatis penglihatanpun terganggu. Penyakit ini tidak akan memicu penyakit lainnya. Namun, jika penderita kelumpuhan wajah mengalami kelumpuhan di daerah lain seperti tangan atau kaki, maka itu disebut stroke.
Semakin panasnya bumi maka penggunaan AC terus bertambah. Selain itu, pertumbuhan kendaraan terus berlangsung. Dari data Gaikindo, volume kendaraan baru di DKI Jakarta setiap harinya mencapai 800-1.200 unit. Itu berarti jika masyarakat kurang menjaga kesehatan dan keamanan, orang yang berpotensi mengalami bell's palsy semakin banyak. ''Walau penyakit ini bisa disembuhkan, tapi sebaiknya melakukan pencegahan sebelum terjadi,'' katanya menjelaskan.
Maka, ungkapnya, bagi pengendara motor sebaiknya menggunakan helm full face, dengan kaca yang dibiarkan tertutup. Sedangkan pengguna kendaraan umum, sebaiknya menghindari kontak langsung dengan angin. Begitu pun, untuk orang yang bekerja di ruangan ber AC.
Iktisar:
- Bell's palsy diambil dari nama Sir Charles Bell, dokter dari abad 19 yang pertama menggambarkan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada syaraf wajah.
- Pasien bell's palsy yang sudah parah akan mengalami perubahan bentuk wajah menjadi penyok, bicara tidak jelas, fungsi lidah terganggu terutama saat mengucapkan huruf konsonan, dan lain-lain.
Sumber : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=287657&kat_id=13
Tindakan Mr telat itu ternyata sangat penting. Karena, rupanya terpaan angin yang terus menerus menampar bagian wajahnya ketika mengendarai motor berpotensi mengakibatkan kelumpuhan wajah atau bell's palsy. Hal itu pula yang dialami Agus. Keengganannya menggunakan helm tertutup karena gerah membuat dia harus melewati perawatan psioterapi.
Bell's palsy memang sangat erat kaitannya dengan cuaca dingin. Untuk itu, sebaiknya menghindari terpaan angin secara langsung pada bagian tubuh. ''Orang yang duduk dekat jendela kendaraan, kereta api, tiduran di atas lantai dengan menempelkan sebelah pipi di lantai berpotensi mengalami bell's palsy,'' ujar dokter ahli syaraf RS Gatot Subroto, Dr Hardhi Pranata SpS MARS, kepada Republika, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, orang yang berada di dalam ruangan pun belum tentu terhindar dari potensi penyakit ini. Bell's palsy juga bisa menyerang orang yang bekerja di ruangan ber AC secara langsung. Maksudnya, jika AC tersebut memberikan hawa dingin secara merata tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika angin yang ditimbulkan AC hanya terpusat pada satu tempat, itu bisa menimbulkan penyakit tersebut.
Penyebab bell's palsy, kata Hardhi, yakni angin yang masuk ke dalam tengkorak atau foramen stilo mastoideum. Angin dingin ini membuat syaraf di sekitar wajah sembab lalu membesar. Pembengkakan syaraf nomor tujuh atau nervous fascialis ini mengakibatkan pasokan darah ke syaraf tersebut terhenti. Hal itu menyebabkan kematian sel sehingga fungsi menghantar impuls atau rangsangnya terganggu. Akibatnya, perintah otak untuk menggerakkan otot-otot wajah tidak dapat diteruskan. ''Syaraf nomor tujuh ini terjepit hingga akhirnya kelumpuhan terjadi.''
Bell's palsy diambil dari nama Sir Charles Bell, dokter dari abad 19 yang pertama menggambarkan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada syaraf wajah. Meski namanya unik, penyakit ini akan mengganggu secara estetika ataupun fungsi pada wajah. Artinya muka yang terlihat cantik dan bagus di depan kaca itu tidak terjadi dengan sendirinya. Karena, bila salah satu saja syarafnya minta istirahat, maka proporsi wajah menjadi tidak seimbang. Jika tidak ditangani maka akan terjadi kecacatan dengan muka mupeng atau penyok.
Pasien bell's palsy yang sudah parah akan mengalami perubahan bentuk wajah menjadi penyok, bicara tidak jelas, fungsi lidah terganggu terutama saat mengucapkan huruf konsonan, dan lain-lain. Kondisi seperti ini tentunya tidak diinginkan oleh pasien.
Tanda-tanda bell's palsy adalah terjadi asimetri pada wajah , rasa baal/kebas di wajah, air mata tidak dapat dikontrol dan sudut mata turun. Selain itu, tanda lainnya adalah kehilangan refleks konjungtiva sehingga tidak dapat menutup mata, rasa sakit pada telinga terutama di bawah telinga, tidak tahan suara keras pada sisi yang terkena, sudut mulut turun, sulit untuk berbicara, air menetes saat minum atau setelah membersihkan gigi, dan kehilangan rasa di bagian depan lidah.
Kasus ini, kata Hardhi, banyak terjadi pada musim dingin. Biasanya yang mengalami adalah lelaki dan tergolong usia dewasa. ''Mungkin lelaki banyak beraktivitas di luar seperti bekerja,'' cetus dia.
Hardhi menjelaskan, orang yang terkena penyakit ini harus segera dibawa ke dokter. Biasanya pasien akan mengikuti program fisioterapi selama satu bulan ditambah pemberian sejumlah obat dan vitamin. Jika penyakit ini dibiarkan, maka akan semakin parah terutama pada bagian mata karena akan terjadi iritasi pada mata dan otomatis penglihatanpun terganggu. Penyakit ini tidak akan memicu penyakit lainnya. Namun, jika penderita kelumpuhan wajah mengalami kelumpuhan di daerah lain seperti tangan atau kaki, maka itu disebut stroke.
Semakin panasnya bumi maka penggunaan AC terus bertambah. Selain itu, pertumbuhan kendaraan terus berlangsung. Dari data Gaikindo, volume kendaraan baru di DKI Jakarta setiap harinya mencapai 800-1.200 unit. Itu berarti jika masyarakat kurang menjaga kesehatan dan keamanan, orang yang berpotensi mengalami bell's palsy semakin banyak. ''Walau penyakit ini bisa disembuhkan, tapi sebaiknya melakukan pencegahan sebelum terjadi,'' katanya menjelaskan.
Maka, ungkapnya, bagi pengendara motor sebaiknya menggunakan helm full face, dengan kaca yang dibiarkan tertutup. Sedangkan pengguna kendaraan umum, sebaiknya menghindari kontak langsung dengan angin. Begitu pun, untuk orang yang bekerja di ruangan ber AC.
Iktisar:
- Bell's palsy diambil dari nama Sir Charles Bell, dokter dari abad 19 yang pertama menggambarkan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada syaraf wajah.
- Pasien bell's palsy yang sudah parah akan mengalami perubahan bentuk wajah menjadi penyok, bicara tidak jelas, fungsi lidah terganggu terutama saat mengucapkan huruf konsonan, dan lain-lain.
Sumber : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=287657&kat_id=13
Subscribe to:
Posts (Atom)