PENDAHULUAN
Osteoporosis berdasarkan konsensus pada tahun 1993 didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan pada mikroarsitektur tulang, sehingga meningkatkan resiko fraktur atau patah tulang.
Kekuatan tulang ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu kepadatan dan kualitas tulang.
FAKTOR RESIKO OSTEOPOROSIS
Ada beberapa faktor risiko osteoporosis yang tidak dapat dikendalikan seperti :
# Jenis Kelamin
Wanita memiliki risiko osteoporosis lebih tinggi daripada pria
# Kurangnya olahraga
Olahraga yang cukup tetapi tidak berlebihan akan menjaga kualitas tulang.
# Sejarah keluarga
# Menopause dini
Kurangnya estrogen mempercepat proses hilangnya tulang
# Penggunaan pengobatan tertentu dalam jangka panjang
seperti penggunaan glukokortikoid yang banyak digunakan untuk asma dan inflamasi
# Kondisi hipertiroid
# Usia
Orang yang berusia lebih tua lebih berisiko daripada yang masih muda
GEJALA-GEJALA OSTROPOROSIS
Osteoporosis sering disebut sbg silent disease karena proses hilangnya tulang berlangsung secara progresif selama bertahun-tahun tanpa kita sadari dan tanpa disertai adanya gejala. Gejala-gejala yang timbul seperti patah tulang,punggung yang semakin membungkuk,hilangnya tinggi badan serta nyeri punggung sering kali timbul pada tahap osteoprosis lanjut,atau kondisi-kondisi tersebut lebih banyak diabaikan karena dianggap merupakan proses alami penuaan.
AKIBAT OSTEOPOROSIS
Patah tulang yang diakibatkan oleh osteoporosis dapat menimbulkan nyeri,ketidakmampuan, bahkan kematian serta membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi. Oleh karena itu,penting untuk mengetahui risiko terhadap osteoporoosis sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan yang tepat.
PEMERIKSAAN PENANDA-PENANDA BIOLIMIA TURNOVER TULANG
Tulang merupakan jaringan yang aktif dan dinamik yang mengalami remodelling secara konstan. Pada proses remodelling, tulang yang tua mengalami pengeroposan untuk diganti dengan jaringan tulang yang baru. dan apabila seseorang mengalami proses pengeroposan yang lebih tinggi daripada pembentukan,maka risiko untuk kehilangan tulang lebih besar.
Proses pengeroposan tulang dapat diketahui dengan pemeriksasan CTx ( C-Telopeptide). CTx merupakan hasil penguraian kolagen tulang yang dilepaskan ke dalam sirkulasi darah shg spesifik untuk menilai kecepatan proses pengeroposasn tulang.
Pemeriksaan CTx juga berguna dalam memantau pengobatan menggunakan antiresorbsi oral.
Proses Pembentukan tulang dapat diketahui dgn pemeriksaan N-MID Osteocalcin. Osteocalcin merupakan protein spesifik tulang shg pemerikssaan ini dapat digunakan sbg penanda biokiomia pembentukan tulang dan juga untuk menentukan kecepatan turnover tulang pada beberapa penyakit tulang lainnya. Selain itu pemerikssaan N-MID Ostecalcin dalam serum juga dapat digunakan sebagai penanda untuk memantau pengobatan padfa penderita osteoporosis.
PENUTUP
Osteoporosis merupakan keadaan yang dapat dicegah dengan mengetahui sedini mungkin risiko anda terhadap osteoporosis
Pemeriksaan penanda-penanda biokimia seperti CTx dan N-MID Osteocalcin dapat digunakan untuk melihat kecepatan turnover tulang.
Pemeriksaan penanda biokimia juga sangat membantu dalam pemantauan pengobatan dengan antiresorbsi.
No comments:
Post a Comment